- Ranting Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
- Ranting Alamanda (Allamanda chatartica L.)
- Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.)
- Tumbuhan Bayam (Amaranthus spinosus L.)
- Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
I.
ANALISIS DATA
1. Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber:
Cronquist. 1981)
Pada
praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan bahwa pada
batang tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) memiliki susunan daun tunggal dengan tata letak daun
tersebar. Tumbuhan ini mempunyai bentuk batang bulat, upih daun tidak ada,
tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan menebal pada pangkalnya. Arah
tumbuh batang tegak menuju ke atas.
Rumus tata letak daun : 2/5, rumus
daun merupakan perbandingan banyaknya daun yang tegak lurus yang dikelilingi
garis spiral pada batang (a) dan jumlah daun yang dilewati (b) = a/b. Rumus ini
diperoleh dengan menentukan daun pertama sebagai patokan (∆o), kemudian
menentukan daun di atasnya yang persis tegak lurus dengan daun pertama tadi ,
setelah dapat baru menghitung jumlah daun pertama sampai daun yang tegak lurus
tadi, pada bayam terdapat 5 daun yang melingkari batang sebanyak 2 kali
sehingga ditemukan rumus daunnya 2/5.
2.
Ranting Alamanda
(Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteriidae
Ordo : Gentiales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda cathartica L.
(Sumber:
Cronquist. 1981)
Pada
praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan bahwa tanaman
Alamanda memiliki daun yang ujungnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun
rata dan pada permukaan daunya licin. Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2
meter. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan
ukuran diameter 5-7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum.
Pada tumbuhan yang tata letak daunnya
berkarang tidak dapat ditentukan rumus daunnya, tetapi pada duduk batang yang
seperti ini dapat memperlihatkan adanya ortostik-ortostik yang menghubungkan
daun-daun yang tegak lurus satu sama lain.
3.
Tumbuhan
Pandan (Pandanus sp.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Arecidae
Ordo : Pandanales
Familia : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Species : Pandanus sp.
(Sumber:
Cronquist. 1981)
Pada
praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan bahwa morfologi daun pandan yaitu daun dengan ujung segitiga lancip, tepi
daun dan lapisan bawah dari pada ibu tulang daun berduri tempel (emergensia),
berlilin dan hijau tua, daun bentuk pita berpelepah.
Tata
letak daun pada tanaman pandan mengikuti garis-garis ortostik yang telah
berubah menjadi garis spiral yang melingkari batang atau dapat dikatakan karena
terjadi pertumbuhan batang yang tidak lurus melainkan memutar, akibatnya
ortostiknya ikut memutar yang disebut spirostik. Batang tanaman pandan
memperlihatkan tiga spirostik atau disebut trispirotik. Oleh karena itu,
tanaman pandan tidak dapat ditentukan rumus daunnya.
4.
Tumbuhan
Bayam (Amaranthus spinosus L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Caryophyllidae
Ordo
: Caryophyllales
Familia
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies : Amaranthus
spinosus L.
(Sumber:
Cronquist. 1981)
Pada
praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan bahwa tanaman ini merupakan herba yang berumur
satu tahun atau anual, susunan
daun tunggal dan tata letak daun tersebar dengan rumus daunnya 1/2 dan
sudut divergensinya 180o.
Daun
pada tanaman bayam letaknya berselang-seling dan pada setiap buku-buku batang
tanaman ini hanya terdapat satu daun. Oleh karena itu rumus daun tanaman ini
dapat dicari. Dan berdasarkan pengamatan serta perhitungan diketahui bahwa
tanaman daun bayam, memiliki rumus daun (divergensi) 1/2. Yaitu untuk mencapai
daun yang tegak lurus dengan daun permulaan, garis spiral (spiral genetik)
mengelilingi batang sebanyak 1 kali dan jumlah daun yang dilewati garis spiral
tersebut sebanyak 2 daun.
Jika diproyeksikan pada bidang datar, maka antara dua daun berturut-turut
dapat dicari jarak sudutnya, dan sudut antara dua daun tanaman bayam (sudut
divergensi) yaitu: 1/2 x 360° = 180°
5. Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Sumber:
Cronquist. 1981)
Pada
praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan bahwa tanaman pepaya merupakan semak berbentuk
pohon dengan tipe batang herba. Lurus, bulat silindris dengan permukaan batang memperlihatkan adanya
berkas-berkas daun dan pada sebelah dalam terdapat spons dan memiliki rongga.
Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
tata letak daunnya tersebar dengan rumus daun 3/8, maksud angka 3 (tiga)
tersebut adalah untuk mempertemukan daun yang satu dengan yang lain yang
terletak dalam satu garis yang sama harus mengelilingi batang sebanyak 3
putaran, dan maksud dari angka 8 (delapan) tersebut adalah pada saat melakukan
tiga kali putaran jumlah daun yang dilaluinya adalah berjumlah delapan dan
perhitungannya dimulai dari angka nol. Dengan menggunakan rumus daunnya, maka
dapat dihitung sudut disvergensi 3/8 x 3600 = 1350.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar